Aku Ingin Menggapai Awan
   
Monday, April 10, 2006
Aku Pisah dari Papaku
Hari Sabtu lalu, 8 April 2006, aku bersama papa dan mama pergi ke Gramedia Depok di Jalan Margonda. Sesampai di sana aku dan papa langsung ke lantai 2. Papa baca buku, aku main komputer yang disediakan di kounter yang jual VCD. Mama pergi ke Margo City, tak jauh dari Gedung Gramedia.

Setelah bosan main komputer aku sebentar ke tempat buku anak-anak. Aku senang membaca buku-buku cerita yang ada gambarnya. Tak lama kemudian, papa mengajak aku untuk menyusul mama ke Margo City. Aku pun setuju. "Come on," kataku.

Sesampai di lantai 1, perhatianku terpikat oleh permainan labirin. Lalu aku minta izin papa untuk main sebentar. Setelah aku selesai main. Papa sudah enggak kelihatan. "Papa di mana," aku panik dan bingung. Aku lalu berlari langsung menuju pintu keluar. Aku menduga papa sudah pergi duluan. Papa pasti di tempat parkir. Itu pikirku.

Sesampai di tempat parkir, motor papa masih ada, tapi papa tidak kelihatan. Aku lalu duduk di kursi dekat tempat penitipan helm. Om tukang parkir itu menanyakan kenapa ada di sini.

"Nunggu papaku," jawabku.
"Papa kamu di mana," tanya om itu.
"Enggak tahu," kata aku.

Saat itu lalu saya melihat papa berlari menuju tempat parkiran. Dan, ternyata papa tidak melihat aku. Papa langsung berbalik lagi. Padahal, om dan aku teriak-teriak memanggil papa.

"Siapa nama papa kamu," tanya om itu.
"Apollo Lase, om," jawabku.

Setelah itu om tukang parkir itu mengantarkan aku ke om satpam di lantai satu.

Ternyata papaku sangat panik mencari-cari aku. Ia sudah mencari berkali-kali di lantai 1 dan pergi ke parkiran, dan kembali lagi ke lantai 2. Saat itu juga mama datang dari Margo City dan juga panik mencari ke sana ke mari, muter-muter tapi enggak ketemu-ketemu.

Papa akhirnya ke tempat informasi dan mau mengumumkan lewat pengeras suara. Begitu ia sedang menulis di secarik kertas, aku datang diantar om satpam. Ternyata papa sudah memberitahu om satpam bahwa aku sudah pisah dan belum ketemu.

Begitu aku sampai di lantai 2, papa langsung menggendongku dan memelukku erat-erat. Aku saat itu menangis sampai-sampai aku enggak bisa omong.

"Tadi dari mana nak," kata papaku.
"Nico cari papa di parkiran. Papa sih, pergi enggak bilang-bilang," kataku sama papa sambil menangis. Akhirnya papa langsung mengajak aku dan mama untuk langsung pulang.

Setelah rasa haruku hilang, papaku mengajariku bahwa kalau tidak menemukan papa atau mama, jangan pergi jauh-jauh. "Nico diam di situ aja, dan tanya pada mbak-mbak atau om satpam bahwa kamu sedang cari papa atau mama," itu kata papaku.

Ini peristiwa seru dan haru yang aku alami. Semoga ini yang terakhir ya pa.
posted by Apollo Lase @ 8:34 AM  
1 Comments:
  • At 3:00 PM, May 04, 2006, Blogger Mariani Sutanto said…

    Dear Nico,
    Aduh Nic, tante ampe binun juga. Semoga nggak terulang ya, soalnya banyak yang suka naksir ama anak cakep kayak Nico. Pegangan sama Papa or Mama dan jangan sampe lepas dari pandangan mata ayahbunda. Cup ya, udah punya pengalaman yang cukup hiii...

     
Post a Comment
<< Home
 
Tentang Nico
My Photo
Name:
Location: Jakarta, Indonesia

Dilahirkan dan dibesarkan di Pulau Nias, merantau di Jakarta, dan sekarang mengabdi di harian Kompas sebagai copy-editor.

Shoutbox

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Links
My Video

Powered by

15n41n1

BLOGGER